Tuesday, June 16, 2020

Kawin silang puter betina dan merpati jantan


Setelah lama tidak punya jodoh, puter betina kecoklatan dengan tanda hitam di leher atas itu, akhirnya punya jodoh.

Jodohnya bukan sesame puter. Melainkan seekor merpati kecoklatan dengan bulu kehijauan di bagian dadanya. Keduanya, belakangan sering kepergok beberapa kali kawin.

Bukan hanya itu, keduanya bahkan mulai mengumpulkan jerami kering yang sengaja disimpan di dalam kandangnya.

Kenyataan itu membuat penulis menyediakan perkakas untuk sangkar, lengkap dengan jeraminya.
Apakah sang puter akan segera bertelur dan mengeram? Entahlah. Tapi mudah-mudahan saja pasangan tersebut segera punya “momongan”, hehe.

Puter
Puter betina tersebut awalnya punya cowok dan sudah bertelur. Sayang, sang cowok mati dengan kepala hilang. Kucinglah penyebabnya. Itu terjadi ketika sangkar kedua puter terbuat dari ram disimpan di luar rumah dan tak terjaga.

Karena awalnya tak tahu bahwa yang selamat adalah betina bahkan menyangka jantan, penulis kemudian membeli puter albino putih. Keduanya kemudian disatukan dalam kandang.

Eh ternyata puter itu bertelur. Jadi, yang ditinggal mati itu puter betina. Jadi yang ada dalam satu kandang itu, keduanya puter betina. Untunglah keduanya tidak melakukan hubungan sesama jenis, hehe.
Karena kasihan, penulis sengaja mencari puter betina lagi.

Setelah mencari kian ke mari, akhirnya berhasil menemukan puter jantan dewasa di kawasan Cicalengka Kabupaten Bandung.

Penulis yakin keduanya akan berjodoh.

Keduanya kemudian diperkenalkan dalam dua kandang berbeda, agar saling kenal satu sama lain.
Hanya dasar sial, ketika sedang menyimpan makanan di sangkarnya, puter jantan itu terbang ke atas genting. Puter itu kabur tepat tiga hari setelah dibeli.

Masih karena iba kepada puter betina yang lama tidak punya jodoh, kembali penulis mencari jantan buatnya. Kali ini gagal. Puter jantan yang sudah dewasa ternyata sangat jarang.

Suatu ketika, penulis datang kembali ke penjual burung. Di penjual itu, lagi-lagi tidak diketemukan puter jantan. Yang ada seekor merpati yang kata sang penjual, sudah mendekur dan siap kawin.

Penulis kemudian nanya, apa merpati bisa dikawinkan dengan puter? “ Bisa atuh, Gan. Namanya kawin silang. Nanti akan lahir turunan bernama Anu,” kata sang penjual.

Ya sudah, penulis akhirnya membeli satu ekor.

“Jangan disatukan dulu dalam satu kandang. Perkenalkan kira-kira satu bulan ya,” kata sang penjual usai melakukan transaksi.

Tiga hari kemudian, karena seperti sudah saling jatuh hati, keduanya disatukan dalam kandang kecil. Dan ternyata, ketika sudah ada dalam satu kandang, merpati jantan yang masih perjaka itu tampak sudah bernapsu, bahkan berusaha mengajak kencan puter betina. Setali tiga uang, puter betina pun sepertinya memberi hati.

Belakangan, agar leluasa, keduanya dipindahkan ke kandang yang agak luas, lengkap dengan sarana sebagai tempat bertelur.

Kini, keduanya tampak senang. Apalagi puter betina, karena punya jodoh, merpati gagah, dan perjaka!***



No comments:

Arsip

  • ()
  • ()
Show more