Memasuki tahun 2018, ada yang baru di Kalawarta, sebuah
program berbahasa Sunda di TVRI Jawa Barat. Bila semula backgroundnya virtual
set, per tanggal 1 Januari 2018 lalu, berubah menjadi realset dengan penampilan cukup manis.
Perubahan pada background ini sebenarnya sudah lama
diimpikan manajemen TVRI Jabar. Namun karena desain background yang cocok dan ”kena”
baru ditemukan bulan November 2017, perubahan itu baru dimulai awal Januari 2017,
setelah backgroundnya selesai dikerjakan. Kekurangan memang tetap ada
dan sempat menjadi perbincangan. Akan tetapi, inilah panggung Kalawarta baru.
Berubahnya stage Kalawarta ini, otomatis membuat redaksi dengan komando Kabid Berita Herman SE
dan Kasie Berita Oka Sayuti, harus mengubah konten dan materi. Akan tetapi, perubahan
dalam konten dan materi ini, karena masih ada keterbatasan, untuk sementara
belum bisa dilaksanakan secara penuh. Keinginan untuk mengubah Kalawarta yang
selama ini merupakan Program Berita dalam Bahasa Sunda menjadi “yang lain” pun sementara masih dipendam.
Redaksi, per awal Januari, untuk sementara baru meningkatkan
jumlah materi berita khas yang tidak ada
di Program Berita Jabar dalam Berita. Bila semula informasi khas bermuatan lokal
Tatar Sunda terkait seni, budaya,
kuliner, pariwisata, kisah inspiratif dan yang lainnya, maksimal dua, kini
ditingkatkan menjadi empat atau lima dengan sokongan dari laporan penyiarr dan
organik –yang sebelumnya kurang terlibat.
Dua kali seminggu, tiap Rabu dan Jumat, redaksi juga
mengundang pakar, seniman, komunitas dan yang lainnya untuk hadir pada segmen paguneman
atau dialog. Paguneman sendiri, sebenarnya merupakan judul segmen pada
Kalawarta yang sempat muncul pada tahun 2011-2012 lalu.
Perubahan pada konten dan materi tersebut memang masih jauh
dari sempurna. Namun tim redaksi, perlahan tapi pasti, akan terus mengubahnya
dengan melihat kekuatan dan peluang yang ada, agar Kalawarta bisa menjelma
menjadi program unggulan di TVRI Jawa Barat. Pegangan redaksi selama ini adalah motivasi
dari Kepala LPP TVRI Jawa Barat Riyanto Budi Raharjo yang berharap agar
Kalawarta menjadi tontonan dan tuntunan warga Jawa Barat.
Semoga!
0 Comments