ALLAH SWT
memang betul selalu punya rencana yang tidak pernah dibayangkan.
Buktinya, setelah
penulis bertugas di beberapa pos, seperti Polda Jabar, Kejaksaan Tinggi Jabar,
Polwiltabes Bandung, Kabupaten Garut, dan beberapa liputan ke luar Jawa Barat
dan luar negeri, penulis kembali mendapatkan tugas untuk meliput di wilayah
Kota Banjar dan Ciamis selatan, tahun 2008.
Perlu diketahui, sebelum pindah ke Banjar, penulis sempat
non aktif dari Pikiran Rakyat karena ketika bertugas di Garut, penulis
sempat mengikuti pencalonan Bupati Garut
. Penulis mengikuti seleksi di Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Untuk tujuan itu,
penulis harus non aktif dari perusahaan. Sayang, penulis gagal.
Setelah gagal di PPP, penulis sempat akan berkolaborasi
dengan Bupati Garut terpilih Aceng M. Fikri. Pertemuan dilakukan di kawasan
Pasteur, Bandung, selain terus menjalin komunikasi melalui telefon. Akan
tetapi, penulis kemudian memilih mundur. Aceng selanjutnya menggandeng R. Dicki
Chandra. Pasangan Aceng-Dicki ternyata
menjadi pemenang dalam Pemilukada di Garut.
RENCANA
lain dari Yang Maha Memiliki yang sebelumnya tidak penulis bayangkan, adalah
kenyataan bahwa penulis harus berganti job.
Ya, setelah hampir tiga tahun bertugas di Banjar, terhitung sejak 1 September 2011, penulis
dimutasi ke bagian lain, yakni sirkulasi sebagai staf penjualan. Kendati dimutasi ke bagian lain, tugas tetap
di wilayah Ciamis, Banjar, Pangandaran.
Penempatan penulis yang tetap di wilayah Priangan Timur ini,
teramat disyukuri penulis. Pasalnya, penulis bersama keluarga merasa sudah
mencintai Banjar. Malah ada tekad,
penulis berharap bisa selamanya di Banjar. Karena itulah, sejak penulis
memboyong keluarga ke Banjar, penulis dan istri langsung membuat KTP Banjar .
Perlu diketahui, walau sudah bertugas di bagian lain, jiwa
penulis sebagai jurnalis tidak pernah hilang. Penulis tetap mencoba menuangkan
sesuatu dalam bentuk tulisan, di sela-sela waktu luang. Dan catatan ini
adalah salahsatu jurnal penulis tersebut;
sebuah jurnal yang ditulis dengan apa adanya, jujur, sehingga
dimungkinkan muncul orang atau pihak yang
tersinggung, senang, sedih, marah , atau tidak puas.
Catatan dalam blog ini diakui
banyak kekurangannya. Seperti kata pepatah usang, tiada gading yang tak retak.
Tetapi, mudah-mudahan saja catatan
yang dibuat atas dasar kecintaan kepada Kota Banjar ini bermanfaat bagi
siapa saja yang membacanya. Selain itu, bermanfaat pula bagi pengembangan Kota
Banjar selanjutnya, dan kemaslahatan
warga Banjar. Semoga (Bersambung).***
No comments:
Post a Comment