Di Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar diketahui banyak tumbuh
pohon kelapa. Sekedar menyebut, pohon kelapa tersebut antara lain banyak tumbuh
di Kec. Lakbok, Rancah, Tambaksari, Pamarican, Banjarsari, Langkaplancar,
Pangandaran dan sejumlah daerah lainnya termasuk wilayah Kec. Langensari, Kota
Banjar.
Keberadaan pohon kelapa tersebut menjadi tumpuan hidup
ribuan warga Ciamis dan Kota Banjar. Mereka mengolah niranya menjadi gula
setelah menyadapknya tiap hari, atau menjual biji kelapa miliknya kepada
sejumlah bandar, atau menjualnya ke pasar-pasar terdekat untuk ditukar dengan
kebutuhan pokok.
Lalu, kenapa di Ciamis dan Banjar tumbuh ribuan pohon kelapa
? Tentu tidak terjadi begitu saja, alias ada penggagasnya. Dan semuanya,
menurut informasi bermula dari Raden Adipati Kusumahdiningrat, pemegang tampuk
pemerintahan di Ciamis tahun 1839-1886.
Informasi dari sejumlah sumber menyebutkan, begitu menerima
jabatan sebagai Bupati Galuh (sebelum berubah menjadi Ciamis sejak pemerintah
Raden RTA Sastrawinata tahun 1914-1944), Adipati Kusumahdiningrat berfikir keras agar
kehidupan masyarakat di Galuh berubah; mereka punya penghasilan.
Akhirnya ditemukan sebuah pemikiran, yakni menyebarkan bibit
pohon kelapa kepada masyarakat, terutama kepada masyarakat yang tinggal di
lahan-lahan tertentu, yang cocok untuk tumbuh-kembang pohon kelapa. Masyarakat,
semula kurang menyambut upaya peningkatan ekonomi tersebut. Akan tetapi, belakangan
mereka menerimanya. Mereka berlomba-lomba menanam kepala yang diberikan gratis
di lahan miliknya.
Begitulah secuil kisah pohon kelapa yang banyak terdapat di
Ciamis. Atas tindakannya itu, Bupati
Adipati Kusumahdiningrat terkenal sebagai bupati yang punya perhatian besar
kepada pertanian dan masyarakat. Ciamis pun akhirnya terkenal sebagai daerah pen ghasil kopra, selain padi.
***
No comments:
Post a Comment