Persib Bisa Juara, Kalau Beri Kaos ke Orang Pintar di Pangandaran



…penyebabnya karena pengurus Persib tidak memberi  kaos Persib kepada orang pintar di daerah sini....





Mengapa Persib dalam beberapa tahun terakhir tidak berhasil menorehkan prestasi hebat?
Itulah yang sering dikupas para pakar. Padahal, dari segi pemain, Persib dikatakan luar biasa. Pemainnya betul-betul pinilih, sehingga banyak pemain lokal, jebolan kompetisi Persib, tidak terpakai.
Mamang juga kerap bertanya seperti itu. Apa pasal? Walaupun bukan penggemar berat, tetapi sebagai warga Jawa Barat, mamang selalu berharap Persib unggul dalam setiap pertandingan, bahkan bisa mencapai puncak.
Pertanyaan tersebut seperti yang lainnya, hanya disimpan dalam hati. Beberapa ulasan di media, banyak yang menyorot soal itu, dan menyarankan ini-itu. Akan tetapi, semuanya selalu meleset.  Setelah pelatih menerapkan “teori” pengamat, Persib tetap saja kalah, kalah, dan kedok.
Suatu ketika, mamang beberapa hari berada di kawasan Ciamis selatan, untuk suatu tujuan.  Kebetulan, bertemu dengan kawan lama, mantan agen HU Pikiran Rakyat , Iwan. Sebagai sahabat lama yang bertemu kembali, kami ngobrol ngaler-ngidul, dan akhirnya sampai kepada pembicaraan soal Persib.
“Nah, tahu nggak kenapa Persib kalah terus,” tanya Iwan.
Mamang tentu saja gogodeg.
“Kalai mau tahu…penyebabnya karena pengurus Persib tidak memberi  kaos Persib kepada orang pintar di daerah sini. Padahal, yang diminta orang pintar itu hanya kaos. Karena tidak juga datang kiriman kaos, ya keluar ucapan, sapanjang can datang kaos Persib, Persib moal unggul,” demikian kata Iwan.
Ceritanya, kata Iwan, beberapa pengurus Persib, datang ke orang pintar di Ciamis selatan.  Maksudnya,  ya tentu saja agar Persib unggul.  Permintaan itu sedianya akan dituruti si orang pintar tadi. Hanya ada syarat khusus: orang pintar itu minta dikirim kaos Persib.
Kata Iwan, syarat itu akan disanggupi pengurus Persib. Pengurus akan datang lagi ke Ciamis selatan. Namun, ternyata pengurus Persib itu, tidak pernah datang menemui si orang pintar, untuk menyerahkan kaos.
“Begitulah kejadiannya. Makanya, Persib kalah terus,” kata Iwan yang walaupun berada di Cimerak, mengaku penggemar berat Persib.
Betulkah itu? Betulkah  prestasi menurun Persib gara-gara kaos? Wallohualambissawab. Mamang juga tidak tahu apakah cerita sahabat itu benar atau tidak, karena tidak menanyakan langsung ke orang pintarnya. ***

Post a Comment

0 Comments