HIBURAN, HARIRING. Di tengah banyaknya tayangan musik yang
ditayangkan televisi swasta nasional, ada sebuah kenyataan yang tidak bisa
dilupakan, yakni tetap tayangnya acara hiburan berbau kedaerahan yang
ditayangkan stasiun televisi di daerah. Tayangan tersebut rutin menyapa
pemirsanya pada hari dan jam tertentu, sesuai jadwal.
Acara tersebut, misalnya saja Hariring di TVRI Jawa Barat
yang biasa tayang tiap Selasa pukul 18.00 selepas tayangan news Jabar Dalam
Berita. Dengan dipandu dua pembawa acara, salahsatu program unggulan TVRI Jawa
Barat ini menampilkan artis-artis Jawa Barat. Tentu dengan lagu-lagu berbahasa
daerah Sunda pula.
Saat senggang usai menonton berita-berita lokal Jawa Barat
di Jabar dalam Berita dan salat Magrib, penulis kadang menyaksikan Hariring
tersebut. Mencermatinya, dan menikmati tayangannya sambil “ngahariring”
(mendengkan lagu Sunda dalam keadaan pelan), mengikuti suara artis yang sedang
tayang. Itupun kalau lagu dan liriknya familiar di telinga.
Acara hiburan mengetengahkan tembang Sunda di televisi
daerah yang ada di Jawa Barat, tentu bukan hanya “Hariring” dari TVRI Jawa
Barat. Masih ada tayangan sejenis yang juga menjadi unggulan televisi daerah di
Jawa Barat.
Nah terkait soal tayangan tembang Sunda di televisi, ada
satu dua persoalan yang belakangan menjadi bahan pikiran saya. Yang pertama,
apakah tayangan tersebut sering ditonton
pemirsa televisi di Jawa Barat yang jumlahnya jutaan?
Pertanyaan tersebut dilontarkan, karena berdasarkan
pengamatan, jam-jam penayangan tembang Sunda itu, umumnya hampir bersamaan dengan penayangan
program-program unggulan di televisi nasional, seperti sinetron, berita dan
beberapa program lainnya. Berbenturannya jam tayang tersebut, menurut hemat
penulis, akan menyebabkan tayangan tembang Sunda tidak ada penontonnya, dan
menjadi program yang sia-sia.
Kedua, sudahkah tayangan tembang Sunda itu digarap secara
maksimal oleh produser televisi bersangkutan? Pertanyaan ini mengemuka, karena
ternyata, beberapa tayangan hiburan musik di televisi yang ada di Jawa Barat, seperti
digarap asal jadi saja, kurang memperhatikan keindahan tayangan. Belum lagi,
minimnya kemampuan pembawa acara saat “memandu” acaranya.
Penulis, saat ini belum berani memberikan jawab atas
pertanyaan-pertanyaan itu. Tetapi suatu ketika, pasti akan diupayakan ulasan
khusus soal tersebut. Sekarang, silakan pembaca mencermatinya, seperti tayangan
Hariring di TVRI Jawa Barat tersebut. ***
0 Comments