RENDAH, MATI. Pemirsa televisi,
ketika di Indonesia baru hanya ada satu televisi yakni TVRI, cukup “tergila-gila”
oleh tayangan kuis. Menurut beberapa dokumentasi, sebelum dan ketika kuis
tayang, pemirsa televisi dengan setia “mendeko” di depan pesawat televisinya
masing-masing. Tayangan kuis tersebut misalnya Berpacu dalam Melodi dan Kuis
Siapa Dia dengan host Aom Kusman.
Akan tetapi, setelah di Indonesia bermunculan televisi swasta yang dimulai RCTI kemudian SCTV, kuis mulai ditinggalkan pemirsanya. Jangan heran, jika kemudian tayangan kuis yang pernah menjadi primadona di TVRI itu “mati”. Jika tidak salah, stasiun swasta yang muncul belakangan, yakni ANTV, pernah menghidupkan kembali kuis yang pernah jaya di tahun 1980-an dan awal 1990-an itu. Tetapi kemudian berhenti kembali.
Konon, matinya acara kuis itu, karena peminatnya berkurang. Pemirsa, sepertinya lebih memilih tayangan lain baru yang disodorkan sejumlah stasiun televisi swasta tersebut. Hal itu diperkuat dengan hasil berbagai survey lembaga tertentu atas tayangan-tayangan televisi swasta yang paling banyak ditonton.
Menurut hasil survey itu, rating acara kuis memang berada di bawah alias rendah sekali. Sedangkan yang berada di rating tinggi, adalah tayangan-tayangan seperti musik, sinetron dan beberapa tayangan reality show. Akhirnya, acara kuis memang seperti dilupakan oleh pemirsa televisi.
HIDUP, PESIMIS, Di tahun 2012 sampai sekarang, menurut pantauan MA (Mang Ape), TVRI kemudian menghidupkan kembali acara kuis Berpacu dalam Melodi dengan pembawa acara sama ketika masih jaya dulu, yakni Koes Hedratmo. Sebelumnya televisi swasta Indosiar, pernah menayangkan kuis itu dengan beberapa pembaharuan. Tiap Minggu malam, tayangan tersebut menyapa pemirsa TVRI kembali.
Mengetahui ditayangkan kembali, MA, beberapa kali sempat menonton tayangan tersebut. Pasalnya, tayangan tersebut, jujur saja, sempat disenangi juga oleh MA. Sekarang, MA beberapa kali menonton kembali acara itu, bukan karena senang seperti saat remaja dulu. Tetapi karena ingin mengetahui bagaimana tayangan itu sekarang; atau lebih tepatnya, barangkali, karena MA ingin bernostalgia.
Sampai tulisan ini disusun, MA tidak tahu apakah tayangan kuis yang “dihidupkan” kembali oleh TVRI itu, kembali diminati pemirsanya atau tidak? Kalau melihat tayangannya yang monoton, diset seperti ketika masa jayanya dulu, rasa-saranya kuis Berpacu dalam Melodi, kurang berhasil memikat pemirsa agar menonton.
Kalaupun ada penonton, mungkin penonton “berusia” seperti MA. Penonton baru apalagi berusia muda, rasa-rasanya sulit menyukai acara kuis itu.
MA pesimistis tayangan tersebut akan bertahan lama ditayangkan TVRI. Nah kalau tayangan itu kembali dihentikan, maka makin terkikis habislah tayangan kuis di televisi yang ada di Indonesia. Acara kuis di televisi swasta yang kini ada pun, sepertinya tidak akan mencapai rating baik dan bertahan.
Tetapi,
mudah-mudahan saja MA salah! Faktanya nanti, kuis hidup dan diminati
kembali!***
0 Comments