![]() |
Sinopsis :
Gempar sedesa Rancagoong, Pak Karya ketiban rezeki tak diduga dari togel.
Berkat togel, Pak Karya menjadi kaya raya. Ia bisa membeli mobil dan tanah,
serta menyulap rumahnya menjadi bak istana. Kabar tersebut membuat warga desa
berharap bisa menang togel pula. Mereka kini percaya pada mimpi dan suka
“ngerumus”. Harapannya bisa kaya mendadak seperti Pak Karya.
Shoot 1.Pos Ronda, Pagi Hari
Sujai dan Odang terlihat asyik di sebuah Pos Ronda. Keduanya akan ke sawah. Namun
sebelum ke sawah, mereka saling kabarkan mimpi dalam tidur semalam.
Sujai : Saya
mimpi hebat, Jang, semalam. Kayaknya akan tembus. Tapi bingung.
Odang :
Bingung kumaha, Mang? Tinggal hitung,
pasang saja tuh ke Jang Saan.
Sujai :
Bingung belum tahu nomornya, Jang…
Odang : Haar ari emang. Kenapa bisa begitu?
Sujai :
Gini, Jang. Mamang mimpinya aneh…Mimpi diberi beha (bra) dan celana panjang oleh
Neng Dedeh, itu tetangga Jang Odang…
Odang : Apa?
Haha, ada-ada saja mimpi teh, Mang….Tapi itu mimpi kayaknya bagus. Mimpi yang
langka. Pak Karya juga infonya bisa menang besar dari mimpi yang aneh.
Sujai :
Itulah, Jang….
Odang : Tapi
tenang Mang, saya akan cari nomor celana panjang dan bra Neng Dedeh. Tenang…Nanti
saya minta bantuan ke istri, Yuyun.
Keduanya
kemudian pergi ke sawah. Pagi cukup cerah. Matahari menyinari desa Rancagoong
tanpa terhalang awan sedikit pun. Mang Sujai bersiul, demikian pula Jang Odang.
Barangkali mereka berkhayal akan menang togel dari nomor daleman Neng Dedeh.
Shoot 2,Teras Rumah, Siang Hari
Di tempat
berbeda masih di Desa Rancagoong. Wasdi,
Yana dan Ojat, tiga pemuda tanggung yang sedang malas kuli ke kota, terlihat
ngobrol di teras rumah. Wasdi memegang poto copian kode-kode buntut yang biasa
dibawa oleh agen togel di desa, Jang Saan.
Wasdi :
Yakin lah, angkanya 9235. Jelas begini.
Yana : Bukan, Di. Itu angka 0236. Coba teliti.
Wasdi melihat-lihat
angka yang ada dalam gambar, secara seksama.
(Kamera diarahkan ke fotocopian kode angka.
Ada beberapa angka menyatu. Samar. Angkanya memang seperti 2935 dan 2036).
Ojat : Ya,
itu mah angka 0236. Pasti!
Wasdi : Iya
juga ya, itu 0236. Okey-lah. Saya akan pasang angka 0236. Masih ada uang buat
rokok nih 50 ribu. Mudah-mudahan tembus dan kaya mendadak seperti Pak Karya!
Yana dan
Ojat (serempak) : Saya ikut, 10 ribuan ya, Di.
Shoot 3, Pos Ronda, Malam Hari
Jam 11
malam, sejumlah warga terlihat berkumpul di Pos Ronda. Terlihat ada Mang Sujai,
Jang Odang, dan beberapa warga lainnya.
Mereka
berkumpul tentu saja untuk menunggu bukaan togel malam. Jang Saan biasanya
datang ke Pos Ronda untuk mengabarkan angka yang keluar.
Sambil
menunggu Jang Saan, Mang Sujai
menyalakan perapian. Seorang pemuda main gitar dan menyanyikan lagu dangdut. Malam
jadi hangat.
Sujai :
Tangan kedutan terus nih dari tadi.
Odang :
Mudah-mudahan angka dalaman Neng Odah tembus.
Sujai : Ya,
celana panjang 28 dan bra 34. Saya pasang untuk 4 angka, 2834. Untuk 2 angkanya
28 dan 34.
Tiba-tiba
seorang warga berteriak, sambil menunjuk Jang Saan.
Warga: Tuh
Jang Saan! (Semua menoleh)
Jang Saan,
pemuda berumur 22 tahun. Ia berjalan agak pincang. Sudah tiga tahun jadi agen
togel.
Sujai (tak
sabar) : Berapa keluarnya, Jang?
Jang Saan :
Gak ada yang tembus ah, tapi dekat….
Yang ada
serempak bertanya : Berapa?
Jang Saan :
2935!
Sujai : Jang
Odang, apa tidak salah lihat ukuran celana panjang dan bra Neng Odah?
Jang Odang :
Kata istri saya segitu, Mang.
Shoot 4, Teras Rumah, Malam.
Wasdi :
Berapa keluarnya, Jat?
Ojat : 2935!
Wasdi
melongo tak percaya. Lemas, kemudian pingsan.
Ojat merasa
berdosa. Tadi siang, Wasdi menyebut angka 2935 saat melihat kode di fotocopian,
tetapi ia mengira angkanya bukan 2935 tetapi 2036.
Wajar Wasdi
pingsan. Sebab jika tembus, dengan 50 ribu, ia akan mendapatkan uang sekira Rp
150 juta.
Shoot 5, Rumah Pak Karya, Malam Hari
Di rumah Pak
Karya suatu malam. Pak Karya terlihat masih mengenakan kopiah, koko dan sarung.
Ia baru pulang dari masjid di dekat rumahnya.
Baru saja
akan ke kamar, terdengar ada yang mengetuk pintu.
Tamu : Assalammulaikum, Punten…!
Pak Karya : Waalaikumsalam. Mangga….(Bergegas menuju
pintu. Terlihat di luar ada Sujai dan Odang).
Pak Karya :
Eh ada Mang Jai dan Jang Odang. Masuk-masuk…!
Setelah
duduk, Sujai dan Odang, langsung pada pokok persoalan. Tidak basa-badi. Mereka minta
angka togel kepada Pak Karya.
Pak Karya tentu
saja tersenyum dan geleng-geleng kepala. Ia sebenarnya sudah lama mendengar
soal dirinya diisyukan bisa beli mobil dan memperbaiki rumah kemudian beli
tanah karena togel.
Kabar itu
salah. Ia sekarang terbilang kaya karena mendapat kepercayaan dari seseorang di
Jakarta untuk mencari tanah buat perumahan.
Jelasnya ia
kini jadi makelar tanah untuk seseorang di Jakarta.
Pak Karya :
Judi itu haram Mang Jai. Dan ingat, tidak ada yang kaya dari judi.
Sujai dan Jang Odang tertunduk. Keduanya malu bukan main. Mereka kesal juga karena percaya info hoaks. ***
0 Comments