Prolog
TAHUN 1999
hingga 2002 penulis pernah bertugas di Kab. Ciamis. Dalam kurun waktu itu,
Banjar yang masih menjadi wilayah Kab.
Ciamis dan sering disebut Kota Administratif (Kotif), sering penulis kunjungi.
Ada beberapa tempat yang sering dikunjungi.
Selain mengunjungi sejumlah tempat di Kewedanaan
Banjar, saat itu penulis beberapa kali
datang ke RSUD Banjar yang direkturnya masih dr. Herman Sutrisno (Walikota Banjar
sekarang). Selain itu, bertandang ke Kantor Projek Citanduy (Procit) yang
sekarang berganti nama menjadi Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy.
Ihwal kenapa menemui dr. Herman, karena dr. Herman merupakan
tokoh yang paling vocal dan berani “menentang” beberapa kebijakan Bupati Ciamis
ketika itu, H. Oma Sasmita Sumardi. Dia selalu berani berbicara keras, walau
seringkali ada beberapa hal yang jangan dimuat alias “off the record”.
Berbicara dengan Herman waktu itu, bagi penulis yang
berminat kepada dunia politik dan pemerintahan, menyenangkan sekali. Diakui, selalu ada wawasan baru dalam otak
penulis, saat berbicara dengan Herman.
Pengalamannya sebagai mantan Ketua DPRD Ciamis, orang penting di Partai
Golongan Karta dan Angkatan Muda Siliwangi (AMS) itulah yang membuat berbicara
dengan dia cukup menyenangkan.
Sedangkan alasan penulis sering bertandang ke Procit, karena waktu itu ada persoalan besar yang menjadi
perhatian nasional bahkan dunia, yakni sodetan Citanduy. Sodetan melahirkan pro dan kontra di
masyarakat. Saat itulah, penulis kenal
dan akrab dengan pihak di Procit yang berkompeten terhadap persoalan tersebut,
yakni Ir. Agus Rahardjo (bersambung)
No comments:
Post a Comment