Onom, di Era Facebook dan Tweeter (10)

Dia juga berhasil memupuk kebiasaan bercocok tanam kepada rakyatnya,  antara lain dengan cara mewajibkan warga yang akan menikah untuk menanam bibit pohon kelapa atau kitri (Sunda) di sekitar rumahnya. Upaya tersebut  dinilai berhasil  dan manfaatnya terasa sampai sekarang. Buktinya, sampai sekarang, Kab. Ciamis menjadi sentra kelapa dan ribuan warga Ciamis banyak yang menggantungkan hidup dari pohon kelapa tersebut.  Itulah salahsatu keberhasilan  RAA Kusuma Diningrat.
Selain itu,  dia juga berhasil mendirikan sekolah-sekolah bagi rakyat biasa dan membangun masjid-masjid desa dan mendorong berdirinya  sejumlah pesantren.  Hal itu dilakukan agar rakyat biasa bisa mengenyam pendidikan formal, serta agar agama Islam berkembang pesat di Kab. Ciamis.
Hal lain yang diingat para orang tua di Ciamis soal RAA Kusumah Diningrat, dia termasuk Bupati yang terkenal dekat dengan onom.
Menurut sejumlah orang tua di Ciamis, saat  RAA Kusumah Diningrat memerintah, di pendopo Kab. Ciamis ada ruangan yan khusus  disediakan untuk onom. Ruangan khusus yang terletak di belakang pendopo itu tidak bisa dimasuki sembarang orang, dan hanya bisa dimasuki oleh juru kunci Pulo Majeti saja. Bupati  pun selalu memerintahkan pembantunya untuk menyediakan hidangan khusus di ruangan tersebut.
Menurut cerita, bukan hanya RAA Kusumah Diningrat yang dekat dengan onom. Beberapa bupati penggantinya pun diketahui meneruskan kebiasaanya, yakni mengosongkan salahsatu ruangan di Pendopo Kabupaten Ciamis, dan pada hari-hari tertentu  sengaja menyediakan makanan khusus dan disimpan di ruangan yang kelihatannya kosong itu. Hal itu konon dilakukan agar onom membantu menjaga mereka dan keluarganya dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Walhasil, karena “dekat” dengan onom, para bupati Ciamis itu aman dari sejumlah gangguan baik kepada pribadi si bupati, maupun keluarganya.
Contoh bahwa onom membantu melindungi bupati, dialami langsung oleh Rd. RTA Sastrawinata (1914-1935).(bersambung)

Post a Comment

0 Comments