Kali ini adalah kajian soal falak al A’zham. Apakah itu?
Yang dimaksud adalah FALAK yang paling besar, dan juga
disebut sebagai FALAK Al-BURUUJ (gugus bintang).
Secara etimologi, kata "Al-BURUUJ" memiliki dua
akar makna dalam Bahasa Arab sebagaimana disebutkan Ibnu Faris dalam kamusnya
yang sangat otoritatif di bidang penyelidikan akar makna yaitu Kamus
"Mu'jam Maqaayisil Lughah".
Akar makna pertama dari kata "Al-BURUUJ" adalah
"yang nampak/terang". Yang merupakan derivasi dari akar makna ini
antara lain adalah ungkapan "TABARRUJ" yang berarti
"menampak-nampakkan tubuh/perhiasan".
Akar makna kedua dari kata "Al-BURUUJ" adalah
"tempat tinggal/berlindung". Yang merupakan derivasi dari akar makna
ini adalah kata BURJ yang dipakai dalam arti sebagai "istana".
Tower-tower di Saudi Arab biasanya menggunakan label "BURJ/BORG",
yang tentu mencakup kedua akar makna tadi, yaitu "tampak" dan "tempat
tinggal".
Kamus Al-`Ain (kamus arab paling klasik) yang disusun oleh
Khalil Al-Farahidy juga menyebutkan kedua makna ini, yaitu sebagai "Rasi
Bintang" dan "rumah benteng". Keduanya punya keterkaitan. Rasi
Bintang yang nampak terang adalah tempat bintang-bintang berposisi, dan benteng
adalah bagian yang paling nampak dari sebuah rumah tempat tinggal/berlindung.
Lalu, bagaimana dengan pengertian kata "Al-BURUUJ"
menurut Para Mufassir?
Saya perhatikan, para mufassir Al-Qur'an punya dua pendapat.
Baik pada ayat-ayat yang berkaitan dengan "langit", misalnya
"was samaa'i dzaatil BURUUJ" (QS. AL-Buruuj 85:1) ataupun pada ayat
"fii BUURUUJIN musyayyadah" (QS. An-Nisaa 4:78).
Pendapat yang pertama, yakni berasal dari Ibnul Jauzi, Ibnu
Katsir, As-Suyuthi, dll, yang mengartikan kata "BURUUJ" ditafsirkan
oleh Mujahid, Qatadah, Muqatil, dan Abu Shalih sebagai "bintang-bintang
yang cemerlang".
Qatadah ra menjelaskan:
"Ia disebut BURUUJ karena kecemerlangannya".
Lalu pendapat yang kedua, yakni berasal dari Ibnu `Abbas
ra., Abu `Ubaidah, dll yang mengartikan kata BURUUJ sebagai "Rasi
Bintang" yang dikenal pula sebagai "zodiak" atau
"posisi-posisi benda langit". Pendapat ini didukung oleh Ar-Rabi' bin
Anas dan Sufyan Ats-Tsauri yang juga mengartikannya sebagai "rasi-rasi
bintang di langit".
Kemudian pendapat yang ketiga, yakni berasal dari Athiyyah
Al-`Aufi yang juga diriwayatkan dari Ibnu `Abbas, yang mengartikan kata BURUUJ
sebagai "istana-istana di atas
langit yang berbenteng" (ini merupakan pengertian dari akar makna kedua
tadi). Pendapat ini didukung oleh Ibnu Qutaibah yang mengartikannya sebagai
"benteng yang kokoh/panjang", dan As-Suddy yang mengartikannya
sebagai "istana-istana putih yang kokoh di langit".
Lantas bagaimana dengan pengertian kata
"Al-BURUUJ" menurut Al-Quran?
Kata "Al-BURUUJ" disebut di dalam al-Qur’an
sebanyak 4 kali, yakni 1 kali sebagai kata BURJ dalam arti sebagai
"istana" dan 3 kali sebagai kata BURUJ dalam arti sebagai obyek
langit yang ada di luar angkasa.
Berikut satu-satunya ayat yang menyebutkan kata "BURUUJ"
sebagai BURJ dalam arti sebagai "istana".
اَيْنَ
مَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ
بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍ
“Dimana pun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu,
kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh (fii BURUUJIN
musayyadah)...”
( QS. An-Nisa 4:78 )
Dan berikut 3 (tiga) ayat yang menyebutkan kata
"BURUUJ" sebagai obyek langit yang ada di luar angkasa.
وَلَقَدْ
جَعَلْنَا فِى السَّمَاۤءِ بُرُوْجًا
وَّزَيَّنّٰهَا لِلنّٰظِرِيْنَۙ
“Dan sungguh, telah Kami jadikan di langit BURUUJAN dan
menjadikannya terasa indah bagi orang yang memandang(nya).”
( QS. Al-Hijr 15:16 )
تَبٰرَكَ
الَّذِيْ جَعَلَ فِى السَّمَاۤءِ
بُرُوْجًا وَّجَعَلَ فِيْهَا سِرٰجًا وَّقَمَرًا
مُّنِيْرًا
“Mahasuci Allah yang telah menjadikan di langit BURUUJAN dan
Dia juga menjadikan padanya SIRAAJAN (Matahari) dan BULAN yang bersinar.”
( QS. Al-Furqan 25:61 )
وَالسَّمَاۤءِ
ذَاتِ الْبُرُوْجِۙ
“Demi Langit yang memiliki AL-BURUUJ”
( QS. Al-Buruuj 85:1 )
Artinya apa?
Artinya, dengan menyebut kata “Al-BURUUJ” sebanyak 3 kali
dalam konteks sebagai obyek langit di luar angkasa, maka seakan-akan Al-Qur’an
hendak menyampaikan isyarat kepada kita bahwa BURUUJ itu terbagi atas TIGA
JENIS.
Dan isyarat al-Qur’an tentang TIGA JENIS al-BURUUJ ini
dibenarkan oleh para Astronom Modern yang baru-baru ini menemukan bahwa Gugus
Bintang (BURUU) ternyata terbagi atas TIGA Tipe Dasar KLUSTER, yakni:
1. Globular Cluster (Gugus Bintang Bola).
2. Open Cluster (Gugus Bintang Terbuka).
3. Stellar Associations (Konstelasi Bintang).
Silahkan cek disini:
https://courses.lumenlearning.com/astronomy/chapter/star-clusters/
Adapun penjelasan dari KETIGA JENIS Gugus Bintang (BURUUJ)
ini adalah sebagai berikut,
#1. BURUUJ (Gugus Bintang) Jenis PERTAMA: Globular Cluster
(Gugus Bintang Bola)
Globular Cluster (Gugus Bintang Bola) merupakan kumpulan
bintang yang memiliki bentuk simetri seperti bola. Diameternya mencapai 10
tahun cahaya hingga 30 tahun cahaya. Di dalam Gugus Bintang Bola hampir
sebagian besar terdiri atas bintang-bintang yang berumur tua dengan jumlah
bintang mencapai 10.000 bintang hingga jutaan bintang. Saking besarnya diameter
yang dimiliki Gugus Bintang Bola, seluruh bintang-bintang yang ada didalam
gugus ini terikat oleh besarnya gravitasi gugus bintang yang menyebabkan
bintang-bintang terkonsentrasi ke arah pusat. Globular Cluster (Gugus Bintang
Bola) paling masif di Galaksi kita adalah Rasi Bintang OMEGA CENTAURI, yang
berjarak sekitar 16.000 tahun cahaya dan mengandung beberapa juta bintang.
#2. BURUUJ (Gugus Bintang) Jenis KEDUA: Open Cluster (Gugus
Bintang Terbuka)
Jika Globular Cluster (Gugus Bintang Bola) memiliki bentuk
simetri seperti bola, lain halnya dengan Open Cluster (Gugus Bintang Terbuka)
yang tidak memiliki bentuk simetri seperti yang dimiliki oleh Globular Cluster
(Gugus Bintang Bola). Hal ini dikarenakan pada Open Cluster (Gugus Bintang
Terbuka) lemahnya gaya gravitasi yang dimiliki gugus bintang ini menyebabkan
jarak antara bintang satu dengan bintang yang lainnya tampak berjauhan, tidak
teratur serta tidak memiliki kepadatan di pusat gugus bintangnya. Jumlah
bintang-bintang di dalam Open Cluster (Gugus Bintang Terbuka) ini hanya
berkisar antara puluhan hingga ratusan bintang saja dengan rata-rata umur
bintang yang masih “remaja” yaitu antara ratusan tahun hingga jutaan tahun.
Dalam beberapa literatur astronomi, istilah Open Cluster
(Gugus Bintang Terbuka) juga disebut sebagai "Galactic Clusters"
(Gugus Bintang Galaktik). Penyebutan "Open Cluster" ataupun
"Galactic Cluster" sesungguhnya memiliki pengertian yang sama yaitu
Gugus Bintang Terbuka.
Salah satu contoh Open Cluster (Gugus Bintang Terbuka) yang
paling terkenal yang dapat kita amati di musim hujan adalah FALAKUL FALAK atau
Rasi Bintang As-Surayya (Bahasa Inggris: Rasi Bintang Taygeta, Bahasa
Sansekerta: Rasi Bintang Krttika, Bahasa Yunani: Tasi Bintang PLEIADES) yang
berada di FALAK NAJM Zodiak TAURUS. Rasi Bintang PLEIADES adalah Rasi Bintang
di Open Cluster (Gugus Bintang Terbuka) yang paling terang yang biasanya muncul
sebagai sekelompok kecil enam bintang (beberapa orang bahkan dapat melihatnya
berjumlah TUJUH, sehingga PLEIADES kadang-kadang disebut sebagai SEVEN SISTERS
atau TUJUH GADIS).
#3. BURUUJ (Gugus Bintang) Jenis KETIGA: Stellar
Associations (Konstelasi Bintang)
Stellar Associations (Konstelasi Bintang) lebih merupakan
sekelompok bintang yang sangat muda, biasanya mengandung 5 hingga 50 Bintang O
dan Bintang B yang panas dan terang, yang tersebar di wilayah ruang berdiameter
sekitar 100-500 tahun cahaya. Salah satu contoh Stellar Associations
(Konstelasi Bintang) yang paling terkenal adalah Rasi Bintang ORION yang
merupakan kumpulan bintang-bintang yang paling terdekat dengan BUMI. Stellar
Associations (Konstelasi Bintang) juga berisi ratusan hingga ribuan bintang
bermassa rendah, tetapi cahayanya jauh lebih redup dan tidak terlalu mencolok.
Di sisi lain, karena Stellar Associations (Konstelasi Bintang) mirip seperti
Open Cluster (Gugus Bintang Terbuka) biasa, yang terletak di daerah yang
ditempati oleh materi antar bintang yang berdebu, maka keberadaan Stellar
Associations (Konstelasi Bintang) banyak yang tersembunyi dari pandangan para
astroonomer.
Nah melalui disiplin ilmu Astronomi Modern, akhirnya kita
menjadi paham bahwa BURUUJ Itu terbagi atas TIGA JENIS CLUSTER Dasar,
sebagaimana kata BURUUJ Sebagai obyek bintang di luar angka disebut sebanyak
tiga kali di dalam Al-Qur'an. Sungguh Maha Benar Allah dengan segala Firman-Nya
sebagaimana tertulis di dalam Kitab Suci-Nya.
______
KESIMPULAN:
Di Era Informasi 4.0 saat ini, menjelaskan tentang ayat-ayat
Kauniyah agar dapat dipahami oleh Publik memang benar-benar “sesuatu” banget.
Tidak semua suka dan tidak semua langsung paham. Sehingga untuk bisa memahami
ayat-ayat kauniyah itu harus dibantu dengan sains modern seperti: astronomi,
matematika, genetika, kripto, gematria, arkeologi, biologi, kimia, dan juga
sejarah.
Dan sebagai contohnya misalnya dengan kajian ayat kauniyah
SISTEM FALAKIYAH Qur’ani ini, akhirnya kita menjadi paham bahwa yang dimaksud
oleh Al-Qur’an dengan kata AL-BURUUJ ternyata bukanlah Rasi Bintang atau Zodiak
yang berjumlah 12 buah sebagaimana selama ini kita ketahui, namun Al-Quran
justru menegaskan bahwa AL-BURUUJ adalah GUGUS BINTANG yang terbagi atas TIGA
JENIS Cluster Dasar, yakni: Globular Cluster (Gugus Bintang Bola), Open Cluster
(Gugus Bintang Terbuka) dan Stellar Association (Konstelasi Bintang-Bintang
Muda), sebagaimana hal ini dibuktikan oleh al-Qur’an dengan penyebutan kata
BURUUJ sebanyak 3 kali.
Selain itu kita pun menjadi paham bahwa ternyata ada
sebanyak 28 FALAKUL FALAK atau 28 Rasi Bintang yang menjadi tempat MANZILAH
bagi BULAN menyelesaikan orbitnya mengelilingi BUMI selama 27,32 hari yang
dikenal sebagai Siklus BULAN SIDERIS, sebagaimana hal ini dibuktikan oleh
al-Qur’an dengan penyebutan kata FALAK dan derivasi kata turunannya sebanyak 28
kali sesuai jumlah 28 Rasi Bintang, dan juga penyebutan kata QAMAR (Bulan)
sebanyak 27 kali.
Dan kemudian kita pun menjadi paham bahwa ternyata ada
sebanyak 13 An-NAJM atau 13 BINTANG yang selama ini kerap disebut dengan
istilah ZODIAK. Selama ini kita sudah kadung mengenal dan myakini bahwa hanya
ada 12 ZODIAK saja, namun lagi-lagi Al-Qur’an menegaskan bahwa An-NAJM atau
BINTANG atau ZODIAK yang berada dalam 28 FALAKUL FALAK atau 28 MANZILAH BULAN
ternyata berjumlah 13, dan bukan 12, sehingga akhirnya ZODIAK kita pun menjadi
berubah dan mau tidak mau kita harus mengakui ZODIAK yang baru kita sesuai
Daftar 13 ZODIAK. Dan hal ini dibuktikan oleh al-Qur’an dengan penyebutan kata
NAJM dan derivasi kata turunannya sebanyak 13 kali sesuai jumlah 13 ZODIAK.
Dan akhirnya kita pun menjadi paham bahwa ternyata MATAHARI
dan BULAN itu termasuk dalam FALAK SAYYĀRAH, yakni FALAK yg bergerak dan
berjalan, bersama-sama dengan LIMA FALAK SAYYARAH yang lainnya yang oleh
al-Qur’an disebut dengan istilah KAWKAB (Planet), yakni yang terdiri atas:
Planet Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus. Dan KETUJUH FALAK SAYYARAH
inilah yang kemudian menjadi nama-nama hari yang tujuh yang kita kenal saat
ini.
— Planet Matahari: Sun’s-day (Hari Dewa Matahari) // Sunday
(Hari Minggu).
— Planet Bulan: Moon’s-day (Hari Dewi Bulan) // Monday (Hari
Senin).
— Planet Mars: Tiw’s-day (Hari Dewa Tiu/Dewa Mars) //
Tuesday (Hari Selasa).
— Planet Merkurius: Odin’s-day (Hari Dewa Odin/Dewa
Merkurius) // Woden’s Day // Wednesday (Hari Rabu).
— Planet Jupiter: Thor’s-day (Hari Dewa Thor/Dewa Jupiter)
// Thursday (Hari Kamis).
— Planet Venus: Venus’s-day // Frigg’s Day (Hari Dewi
Frigg/Dewi Venus) // Friday (Hari Jum’at).
— Planet Saturnus: Saturn’s-day (Hari Dewa Saturnus) //
Saturday (Hari Sabtu). ***
0 Comments