Sunday, March 4, 2012

Selamatkan, Gedong Dalapan, St. Paul’s Hill-nya Indonesia Itu!

Alhamdulilah, sejak tulisan Gedong Dalapan, St Paul’s Hill Indonesia dirilis, banyak tanggapan positif kepada Mang Ape. Mereka pun seluruhnya sepakat, gedung tua tersebut harus diselamatkan. Pemkot Banjar atau PTKA, diharapkan memperhatikan bangunan tua tersebut.
“Saya mendukung adanya Gerakan Penyelamatan Banjar Heritage. Kalau pemerintah belum peduli, masyarakat Banjar, mungkin dipelopori Mang Ape, harus memulainya sejak sekarang,” tulis Otto Santosa Kurdian, putra tokoh pendidikan di Banjar,  Coordian.
Kalau upaya penyelamatan tidak dilakukan sejak sekarang, Otto khawatir, bangunan tua tersebut, hancur. Kekhawatiran itu muncul mengingat kondisi bangunan tua tersebut sudah dalam kondisi memprihatinkan.

Berita ini didukung :

Warga Banjar lain, Subagja Hamara, putra tokoh pejuang Banjar juga mengaku sangat setuju jika Gedong Dalapan dibenahi, kemudian dijadikan objek wisata sejarah dan budaya. “Saya mendukung upaya penyelamatan Gedong Dalapan,” tulisnya melalui pesan di FB Mang Ape.
Dalam ingatan beberapa pembaca blog Mang Ape, Gedong Dalapan itu adalah tempat bermain mereka semasa kecil. Di sana mereka biasanya main kelereng, atau main “perang-perangan”.
Subagja bercerita, saat dia kecil, gedong itu jadi asrama Batalyon 323. Di sana banyak mobil tentara. “Abdi kantos geubis tina mobil tentara basa nuju perang-perangan. Sampean dugi ka dikaput. Tandana aya keneh,” tulis Subagja yang mengaku bahwa dulu, rumahnya berada di sekitar Gedong Dalapan.
Otto juga mengaku banyak menghabiskan masa kecilnya di Gedong Dalapan. Apalagi karena waktu dia kecil, di Gedong Dalapan ada sebuah stasiun radio. Dia sering hadir di stasiun itu, mengikuti ayahnya yang punya andil besar di dunia pendidikan di Banjar.
“Gedong Dalapan termasuk bangunan unik. Salahsatu heritage Banjar itu mesti diselamatkan. Begitu juga yang lainnya. Sekarang, dan beberapa waktu mendatang perlu ada penyelamat Banjar Heritage,” kata konsultan sebuah perusahaan yang sering guyon dan mengaku dirinya “pedagang sayur” ke perumahan yang banyak ibu-ibunya itu, sambil tertawa. ***


No comments:

Arsip

  • ()
  • ()
Show more