Sunday, October 6, 2019

Seorang Indigo, "Jangan lelah wapadai alam"


Jangan lelah mewaspadai alam. Demikian harapan seorang indigo di Subang, Jawa Barat, yang mengaku dirinya Putri Abah.

Harapan itu disampaikan Putri kepada penulis ketika bertemu secara tidak sengaja di Subang, ketika penulis melakukan perjalanan ke Subang—setelah berhenti dari pekerjaaan dan memutuskan untuk jadi penulis lepas, selain mengembangkan usaha keluarga.

Menurut Putri, dalam beberapa hari terakhir ini, ia sering diganggu mimpi dan bayangan tentang bencana alam. “Mimpi itu begitu sering dan mengganggu, sampai-sampai saya tidak kuat melihatnya,” ujarnya.

Ia tidak tahu di mana dan kapan bencana itu akan terjadi. Yang jelas, katanya, bencana itu sering terjadi dan beberapa di antaranya menyebabkan korban.

“Saya sebenarnya berusaha untuk menghindari bayangan dan mimpi itu, tapi tak bisa. Dan bencananya berkaitan dengan tanah, angin, api dan air,” ungkapnya.

Ia mengaku tidak ingin apa yang ada dalam mimpi dan bayangannya benar-benar terjadi. Ia ingin, itu hanya wujud ketakutannya saja. Ia tidak ingin melihat bencana dalam kehidupan nyata, apalagi di negeri ini. Bencana alam, cukuplah terjadi di tahun 2018 lalu.

Hanya, terlepas dari hanya mimpi atau pertanda, Putri meminta kita tetap mewaspadai alam. “Yang berada dekat lautan, gunung dan tebing, harus hati-hati. Tolong sampaikan ya,” harapnya.

Menurut Putri, saat ini manusia terlalu mementingkan diri sendiri, bahkan tak sedikit yang sengaja merusak alam. Jika bencana itu memang benar terjadi, ungkapnya, penyebabnya karena manusianya sendiri yang memang egois dan serakah.

Saat akan berpisah, Putri yang dengan sukarela memberikan nomor kontaknya mengaku senang bertemu penulis.

“Tak banyak yang mau ngobrol dengan saya dan tidak memperyai ucapan saya,” ucapnya.***




No comments:

Arsip

  • ()
  • ()
Show more