Sunday, February 4, 2024

Sketsa Sosial : 303 (Togel)

 

Sinopsis : Gempar sedesa Rancagoong, Pak Karya ketiban rezeki tak diduga dari togel. Berkat togel, Pak Karya menjadi kaya raya. Ia bisa membeli mobil dan tanah, serta menyulap rumahnya menjadi bak istana. Kabar tersebut membuat warga desa berharap bisa menang togel pula. Mereka kini percaya pada mimpi dan suka “ngerumus”. Harapannya bisa kaya mendadak seperti Pak Karya.

Shoot 1.Pos Ronda, Pagi Hari

Sujai dan Odang terlihat asyik di sebuah Pos Ronda. Keduanya akan ke sawah. Namun sebelum ke sawah, mereka saling kabarkan mimpi dalam tidur semalam.

Sujai : Saya mimpi hebat, Jang, semalam. Kayaknya akan tembus. Tapi bingung.

Odang : Bingung kumaha, Mang? Tinggal hitung, pasang saja tuh ke Jang Saan.

Sujai : Bingung belum tahu nomornya, Jang…

Odang : Haar ari emang. Kenapa bisa begitu?

Sujai : Gini, Jang. Mamang mimpinya aneh…Mimpi diberi beha (bra) dan celana panjang oleh Neng Dedeh, itu tetangga Jang Odang…

Odang : Apa? Haha, ada-ada saja mimpi teh, Mang….Tapi itu mimpi kayaknya bagus. Mimpi yang langka. Pak Karya juga infonya bisa menang besar dari mimpi yang aneh.

Sujai : Itulah, Jang….

Odang : Tapi tenang Mang, saya akan cari nomor celana panjang dan bra Neng Dedeh. Tenang…Nanti saya minta bantuan ke istri, Yuyun.

Keduanya kemudian pergi ke sawah. Pagi cukup cerah. Matahari menyinari desa Rancagoong tanpa terhalang awan sedikit pun. Mang Sujai bersiul, demikian pula Jang Odang. Barangkali mereka berkhayal akan menang togel dari nomor daleman Neng Dedeh.

Shoot 2,Teras Rumah, Siang Hari

Di tempat berbeda masih di Desa Rancagoong. Wasdi, Yana dan Ojat, tiga pemuda tanggung yang sedang malas kuli ke kota, terlihat ngobrol di teras rumah. Wasdi memegang poto copian kode-kode buntut yang biasa dibawa oleh agen togel di desa, Jang Saan.

Wasdi : Yakin lah, angkanya 9235. Jelas begini.

Yana  : Bukan, Di. Itu angka 0236. Coba teliti.

Wasdi melihat-lihat angka yang ada dalam gambar, secara seksama.

(Kamera diarahkan ke fotocopian kode angka. Ada beberapa angka menyatu. Samar. Angkanya memang seperti 2935 dan 2036).

Ojat : Ya, itu mah angka 0236. Pasti!

Wasdi : Iya juga ya, itu 0236. Okey-lah. Saya akan pasang angka 0236. Masih ada uang buat rokok nih 50 ribu. Mudah-mudahan tembus dan kaya mendadak seperti Pak Karya!

Yana dan Ojat (serempak) : Saya ikut, 10 ribuan ya, Di.

Shoot 3, Pos Ronda, Malam Hari

Jam 11 malam, sejumlah warga terlihat berkumpul di Pos Ronda. Terlihat ada Mang Sujai, Jang Odang, dan beberapa warga lainnya.

Mereka berkumpul tentu saja untuk menunggu bukaan togel malam. Jang Saan biasanya datang ke Pos Ronda untuk mengabarkan angka yang keluar.

Sambil menunggu Jang Saan, Mang Sujai menyalakan perapian. Seorang pemuda main gitar dan menyanyikan lagu dangdut. Malam jadi hangat.

Sujai : Tangan kedutan terus nih dari tadi.

Odang : Mudah-mudahan angka dalaman Neng Odah tembus.

Sujai : Ya, celana panjang 28 dan bra 34. Saya pasang untuk 4 angka, 2834. Untuk 2 angkanya 28 dan 34.

Tiba-tiba seorang warga berteriak, sambil menunjuk Jang Saan.

Warga: Tuh Jang Saan! (Semua menoleh)

Jang Saan, pemuda berumur 22 tahun. Ia berjalan agak pincang. Sudah tiga tahun jadi agen togel.

Sujai (tak sabar) : Berapa keluarnya, Jang?

Jang Saan : Gak ada yang tembus ah, tapi dekat….

Yang ada serempak bertanya : Berapa?

Jang Saan : 2935!

Sujai : Jang Odang, apa tidak salah lihat ukuran celana panjang dan bra Neng Odah?

Jang Odang : Kata istri saya segitu, Mang.

Shoot 4, Teras Rumah, Malam.

Wasdi : Berapa keluarnya, Jat?

Ojat : 2935!

Wasdi melongo tak percaya. Lemas, kemudian pingsan.

Ojat merasa berdosa. Tadi siang, Wasdi menyebut angka 2935 saat melihat kode di fotocopian, tetapi ia mengira angkanya bukan 2935 tetapi 2036.

Wajar Wasdi pingsan. Sebab jika tembus, dengan 50 ribu, ia akan mendapatkan uang sekira Rp 150 juta.

Shoot 5, Rumah Pak Karya, Malam Hari

Di rumah Pak Karya suatu malam. Pak Karya terlihat masih mengenakan kopiah, koko dan sarung. Ia baru pulang dari masjid di dekat rumahnya.

Baru saja akan ke kamar, terdengar ada yang mengetuk pintu.

Tamu : Assalammulaikum, Punten…!

Pak Karya : Waalaikumsalam. Mangga….(Bergegas menuju pintu. Terlihat di luar ada Sujai dan Odang).

Pak Karya : Eh ada Mang Jai dan Jang Odang. Masuk-masuk…!

Setelah duduk, Sujai dan Odang, langsung pada pokok persoalan. Tidak basa-badi. Mereka minta angka togel kepada Pak Karya.

Pak Karya tentu saja tersenyum dan geleng-geleng kepala. Ia sebenarnya sudah lama mendengar soal dirinya diisyukan bisa beli mobil dan memperbaiki rumah kemudian beli tanah karena togel.

Kabar itu salah. Ia sekarang terbilang kaya karena mendapat kepercayaan dari seseorang di Jakarta untuk mencari tanah buat perumahan.

Jelasnya ia kini jadi makelar tanah untuk seseorang di Jakarta.

Pak Karya : Judi itu haram Mang Jai. Dan ingat, tidak ada yang kaya dari judi.

Sujai dan Jang Odang tertunduk. Keduanya malu bukan main. Mereka kesal juga karena percaya info hoaks. ***

 

 

 

 

 

 

 

No comments:

Arsip

  • ()
  • ()
Show more