
Padahal sebenarnya dia orang yang punya peran penting di HU
Kabar Priangan. Dia semula Pemred HU Priangan, tetapi sekarang menjadi General
Manager HU Kabar Priangan. Sebelumnya, dia bertugas di Mingguan Mitra Desa yang
berubah menjadi Mitra Bisnis –kini sudah dilikuidasi (Grup PR), Humas PR dan
jadi watawan PR. Nasib baik, kemudian membawanya menjadi orang penting di HU
Kabar Priangan, sampai sekarang.
Tapi, lupakanlah hal itu. Zair yang asli Cijulang, Ciamis
selatan itu, tidak mau mempermasalahkannya. Dia bahkan merasa bukan apa-apa.
Apalagi karena dia kini mengaku punya masalah yang tidak bisa dianggap enteng. Apa? “Rambut saya ketombean,” kata pria yang
sudah membuat buku Sueb yang diambil dari status-status di Facebook itu.
Haar? Kenapa memang? “Saya
ketombean, barangkali karena saya banyak memikirkan status Sueb di samping
bagaimana caranya memajukan HU Kabar Priangan. Karena ketombean, akkhirnya,
rambut saya diusahakan untuk selalu pendek,” katanya sambil tersenyum dan menggaruk rambutnya yang memang pendek.
Dia mengaku, membuat status Sueb itu tidak mudah, tidak
seperti disangka orang. Kenapa sulit, karena status Sueb yang banyak dibaca
warga Amerika, Malaysia, Hongkong dan sejumlah warga di negara lainnya itu,
harus padat, singkat, tapi berhasil membuat pembacanya tersenyum. “Karena memikirkan kalimat yang pendek, padat
tapi bisa membuat orang senyum itulah barangkali penyebab saya ketombean,” ujar
pria yang sedang mempersiapkan buku kedua itu.
Tetapi, dia mengaku, walau rambut ketombean, dia mengaku
senang. Betapa tidak, karena gara-gara Sueblah dia dikenal sejumlah orang
penting di Jawa Barat, dan Tanah Air. Bahkan orang ahli IT sekelas Roy Suryo
saja, mau bertemanan dengan Zair, sang “ayah” Sueb itu.
0 Comments