Kenyaataan itu jelas membanggakan. Bagi penulis, sikap Pemkot Banjar tersebut merupakan bentuk penghargaan terhadap markah tanah dan monumen arsitektural. Sebagai sebuah markah tanah dan monument arsitektural, menara air yang berketinggian sekira 10 meter itu, memang tidak boleh diruntuhkan.
Satu hal yang menarik, bila diamati, keberadaan menara air di satu sudut Pasar Banjar tersebut, ternyata menambah manis tampilan pasar tersebut. Bentuk pasar baru yang dibangun dengan anggaran puluhan miliar itu, sanga artistik, segar. Setelah hampir selesai, tampilannya makin artistiktik karena ada menara air tersebut.
Penulis ingat, sebelum Pasar Banjar di Jalan Kehutanan yang terletak di pinggir sungai Citanduy itu dibongkar untuk diperbaiki agar refresentatif dan cocok dengan kondisi sekarang, Ketua DPRD Banjar Dadang Kalyubi kepada penulis sempat mengatakan bahwa menara itu, apapun yang terjadi jangan dibongkar. Jangan diruntuhkan.
Rupanya, ia telah berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan salahsatu ciri khas Banjar itu hingga berhasil. Buktinya, menara air tetap berdiri.
Sekedar informasi tambahan yang dikutip dari Wikipedia, menara air adalah sebuah kontainer penyimpanan air besar yang ditinggikan yang dibangun untuk menampung persediaan air pada tinggi yang cukup untuk memberi tekanan pada sistem distribusi air. Pemberian tekanan terjadi melalui peninggian air; untuk setiap ketinggian 1.020 sentimeter (401.575 in), air memberi tekanan sebesar 1 kilopascal (0.145 psi). Ketinggian 30 m (98.43 kaki) menghasilkan tekanan sebesar 300 kPa (43.511 psi), tekanan yang cukup untuk mengoperasikan dan memenuhi persayaratan sistem distribusi dan tekanan air domestik.
Banyak menara air dibangun selama Revolusi
Industri; sebagian di antaranya sekarang dianggap sebagai markah
tanah dan monumen
arsitektural,
dan tidak boleh diruntuhkan. Sebagian lainnya diubah menjadi apartemen
atau griya tawang
eksklusif.
Di daerah tertentu, seperti New
York City di Amerika Serikat, menara air yang lebih kecil
dibangun untuk bangunan individu. ***
0 Comments