Aha, Sumedang Pernah Jadi Jawara Adu Muncang di Pulau Jawa!




GAMELAN, WARISAN.  Kabupaten Sumedang pernah menjadi daerah yang memiliki muncang paling kuat di Pulau Jawa atau di daerah kekuasaan Mataram. Muncang Sumedang, bisa mengalahkan muncang lainnya dalam sebuah acara adu muncang.
Mau bukti? Buktinya ada di Museum Prabu Geusan Ulun Sumedang berupa gamelan kuno dan antik. Bila kita melongok musieum, di salah satu ruangan bernama Ruang Gamelan, ada seperangkat gamelan bergaya Jawa. Di salahsatu gamelannya, ada catatan bahwa gamelan tersebut merupakah hadiah dari Mataram atas “prestasi” Sumedang dalam adu muncang. Namanya Gamelan Sari Oneng.
Gamelan hadiah dari Mataram atas prestasi Sumedang dalam adu muncang ini, berada dalam ruangan sama dengan gamelan bernama Sari Oneng lainnya yang pernah melanglangbuana ke Belanda, namun kembali lagi ke Tanah Sunda, kemudian menjadi penghuni Museum Prabu Geusan Ulun, Sumedang.
“Gamelan ini, memang hadiah dari Mataram karena Sumedang menjadi jawara dalam adu muncang,” tutur seroang petugas musieum, Ny. Lilis.
Sayangnya, di museum tidak ada bukti fisik berupa muncang terkuat di daerah kekuasaan Mataram tersebut. Pasalnya, konon, muncang Sumedang yang memenangkan saembara adu muncang, diserahkan ke Kerajaan Mataram.
Keterangan dalam gamelan tersebut, betapapun, telah menjadi bukti penting bahwa adu muncang sudah ada sejak jaman dulu. Hal itu juga menjadi pertanda bahwa adu muncang merupakan warisan budaya leluhur di Tanah Jawa, termasuk di Sumedang, sama halnya dengan balap kuda. Adu muncang menjadi kalangenan orang tua kita dulu.
Fakta soal adu muncang pernah menjadi bagian kehidupan orang Sumedang dulu termasuk para menak dan keluarganya, sepertinya sudah dilupakan. Di Sumedang, kalangenan adu muncang ini, kini bahkan sudah mulai hilang.
Ini patut disayangkan. Kita, seharusnya melestarikan budaya adu muncang tersebut, agar tidak punah.
Mungkin, ada baiknya dipikirkan oleh Kabupaten Sumedang untuk menggelar acara rutin adu muncang, misalnya dalam peringatan Hari Jadinya. Kalau tidak, oleh Yayasan Pangeran Geusan Ulun Sumedang, karena dulu pun kalangenan itu digemari sekali oleh para menak dan keluarganya.***







Post a Comment

3 Comments

Anonymous said…
Wah, ideuna sae. Kapungkur wae nuju alit osok ngadu muncang teh....
Mang Ape said…
muhun, Kang. Hanjakal tah eta tradisi teh kahihilapkeun ku urang, awahing ku sibuk panginten urangna. Saena urang dirumat...
Unknown said…
Ijin promo.admin ready stok muncang/kemiri/keminting adu segala jenis all grade satuan ok borongan lebih bagus siap kirim" seluruh indonesia
7e73b051/082301318774